Sunday, 30 January 2011
Color Line Cruises Kiel - Oslo
Nggak terasa tahun berlalu....ceritakoe vakum, penulisnya kehilangan mood untuk menulis ^^
Berikut ini liputan foto perjalanan tahun lalu dari Kiel ke Oslo (Mei 2010).....akhirnya kesampaian juga naik kapal pesiar dengan harga yg murmer^^
Sunday, 13 January 2008
Pengalaman Haji : Persiapan, Apa saja yang perlu dibawa?
Labbaika allaahumma labbaik. Labbaika laa syariikalaka labbaik. Innalhamda wanni´mata laka walmulka laa syariikalak.
Aku datang memenuhi panggilan.Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, ya Allah aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milik-Mu semata-mata. Segenap kekuasaan milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu (Hr. Bukhari)
Alhamdulillah, akhir tahun 2007 dapat memenuhi panggilan-Nya ke Baitullah. Karena kebetulan sedang berdomisili di Jerman, Jamaah haji yang diikuti rombongan jamaah haji Libanon, Kloter Eropa. Kali ini rombongan teman-teman dari Indonesia ada 18 orang yang ikut grup ini, 16 orang dari Hamburg dan lainnya dari Münich dan Bremen. Tentu saja tiap orang memiliki pengalaman masing-masing dan ini hanyalah sekedar sharing pengalaman pribadi persiapan haji secara umum, semoga ada manfaatnya. Jika disana-sini masih banyak kekurangan mohon maaf.
1. Persiapan Mental dan Fisik
Perlu diingat bahwa perjalanan ini bukanlah perjalanan tamasya, yang tidak hanya perlu persiapan mental tapi juga fisik. Jika dijalani dengan sabar, tawakkal, ihlas, Insya Allah semuanya berjalan lancar. Persiapan spiritual dari mulai latihan Manasik haji, bekal buku2 doa dan dzikir (Qur´an banyak tersedia di Mesjid seperti di Mekkah dan Madinah), kumpulan doa ukuran mini yang dapat di gantung di leher juga sangat berguna. Sebagai info tambahan, setelah shalat fardhu di Masjidil Haram Mekkah ataupun di Mesjid Nabawi di Madinah hampir selalu diikuti dengan shalat Jenazah.
Perbanyaklah latihan jalan sebelum berangkat, beberapa ibadah melibatkan kegiatan fisik seperti Thawaf, Sa´i dan melempar Jumroh. Jadi ingat waktu itu berdua Nug latihan jalan cuman 2 km. Ahh...ternyata latihan jalan kakinya masih kurang, kenyataannya jalan ber km-km , alhamdullillah diberi kekuatan. Untuk menghindari berjejal-jejal dan berdesak-desakan saat Thawaf di lantai bawah, kita bisa melakukannya di lantai atas....yaaaa....dengan berjalan biasa kira-kira bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam.
2. Kesehatan dan Perbekalan Obat-Obatan
Selain Surat keterangan kesehatan dari dokter, diperlukan juga vaksinasi seperti Meningitis/Meningokokken, sebagai tambahan dokter di Jerman menyarankan juga vaksinasi Influenza dan Tetanus. Untuk wanita, disarankan untuk mencatat periode menstruasi beberapa bulan sebelum keberangkatan dan konsultasi dengan Dokter ahli kandungan/gynekolog, jika ingin mengatur/mencegah haid selama pelaksanaan ibadah Haji dengan menggunakan obat atau pil KB.
Menjaga stamina, selama pelaksanaan ibadahpun perlu untuk mencegah datangnya penyakit. Jika perlu, minum madu dan juga multi vitamin, makan yang cukup, perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan perbanyak minum jangan menunggu ketika haus.
Secara umum, penyakit yang sering di alami disana seperti: Batuk, Pilek, Saluran Pernafasan, Diare dlsbnya. Jadi, jangan lupa membekali diri anda dengan antibiotik, obat batuk, obat influensa, obat sakit perut/diare, obat sakit kepala/pusing, obat gosok seperti: vicks, counterpain, Obat/salep untuk luka :Betadine, tensoplast/hansaplast dll, jangan lupa Masker!. Nah, kalo di jerman pas ke apotik bilangnya mau beli masker, bakalan dikasih masker sejenis cream buat muka gitu lho..he..he, disini bilangnya mundschutz (pelindung mulut). Obat-obatan lainnya yang penting dibawa tergantung dari kebutuhan masing-masing seperti untuk penyakit ambeien, asam urat, darah tinggi, diabetes, asma dlsbnya. Dari hasil survei ke Apotik berdua Nug, ehhh....ternyata harga obat di Mekah dan Medinah relatif lebih murah dibandingkan dengan di Jerman.
3. Perlengkapan, perawatan/pelindung kulit
Payung, kacamata hitam (biar nggak gampang lepas/jatuh pakai tali), cream untuk pelindung muka/sun block. Untuk deodorant, sabun, pelembab dlsbnya bisa juga beli yang tanpa parfum/wewangian/aroma dan tanpa alkohol. Karena kalau dalam kondisi ihram dilarang menggunakan wewangian, kalau tidak yakin lebih baik jangan digunakan. Untuk odol, walaupun ada pasta gigi yang tanpa rasa mint, tetap aja ada rasa tertentu, jadi...biar nggak bau jigong beli aja Siwak (bentuknya seperti ranting kayu) belinya di Mekah atau Madinah. Rasanya emang rada aneh dikit...ada pedesnya...tapi bisa kinclong lho! Untuk wanita, jangan lupa selalu sedia panty liner. Untuk Gunting, Alat cukur, Pisau Lipat.....simpan di bagasi ya, jangan di cabin!
Siwak untuk gosok gigi
5. Perlengkapan komunikasi dan dokumentasi
Handphone, Camera sepertinya barang yang selalu dibawa jika bepergian. Sebaiknya sih Hp jangan ada cameranya jika mau dibawa ke mesjid, terutama di Mesjid Nabawi Medinah, pemeriksaan tas cukup ketat...jika Hp anda anda camera nya biasanya di larang masuk, sedang di Masjidil Haram-Mekah pemeriksaan nggak terlalu ketat mungkin karena terlalu banyaknya jamaah. Waktu itu bawa HP ada cameranya, yo wis tak simpen di Hotel aja. Jika Hp nggak di lock, sesampainya di Mekah atau Madinah bisa diganti dengan nomer Arab, untuk memudahkan komunikasi disana (lebih murah maksudnya). GPS, Handycam?llha...kalo yang ini sesuai kebutuhan aja deh.
Rasanya pengen mengabadikan setiap peristiwa yang di alami disana, berhubung camera yang dibawa sekedar camera pocket kecil, jadi harap di maklum yaa...klo foto-fotonya kurang bagus dan nggak sempet banyak motret.
6. Pakaian, dll
Nahh..berapa banyak pakaian, pakaian dalam dll yang perlu di bawa?, yaa..di sesuaikan dengan kebutuhan dan berapa lama disana, toh bisa dicuci sendiri ataupun masuk laundry. Untuk Baju Ihram cu kup 2-3 buah. Kalaupun mau beli disana banyak tersedia dengan harga yang bervariasi dari yang murah sampai yang mahal. Untuk wanita sih, rasanya paling praktis memang memakai baju gamis, terutama memudahkan kalau kita harus ke toilet. Celana panjang perlu juga untuk berangkat dan pulang (di pesawat), ataupun untuk dipakai ketika thawaf dan Sai, agar lebih leluasa, tapi ini relatif lho ya gimana enak dan praktisnya aja. Nah, untuk kaos kaki nih saya bawanya agak banyak untuk 20 hari sekitar 1 lusin, tapi kalo rajin nyuc i kaos kaki sendiri sih..nggak perlu sebanyak itu.
Oya, u ntuk menyimpan uang bisa pake baju kaos seperti kangguru, ataupun tas gantung (di leher) yang kecil. Untuk ke mesjid, bisa bawa tas yang cukup untuk menyimpan sandal/sepatu (simpan di plastik tersendiri), sajadah, buku doa dan botol minum (bisa di refill dengan air zam zam yang banyak tersedia di mesjid ataupun drinking water yang tersedia di pelataran mesjid). Sepatu sebaiknya pakai yang nyaman dan kuat untuk di pake jalan, sepatu sandal dan sandal jepit jika perlu bisa dibawa juga ataupun beli disana.
Aku datang memenuhi panggilan.Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, ya Allah aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milik-Mu semata-mata. Segenap kekuasaan milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu (Hr. Bukhari)
Alhamdulillah, akhir tahun 2007 dapat memenuhi panggilan-Nya ke Baitullah. Karena kebetulan sedang berdomisili di Jerman, Jamaah haji yang diikuti rombongan jamaah haji Libanon, Kloter Eropa. Kali ini rombongan teman-teman dari Indonesia ada 18 orang yang ikut grup ini, 16 orang dari Hamburg dan lainnya dari Münich dan Bremen. Tentu saja tiap orang memiliki pengalaman masing-masing dan ini hanyalah sekedar sharing pengalaman pribadi persiapan haji secara umum, semoga ada manfaatnya. Jika disana-sini masih banyak kekurangan mohon maaf.
1. Persiapan Mental dan Fisik
Perlu diingat bahwa perjalanan ini bukanlah perjalanan tamasya, yang tidak hanya perlu persiapan mental tapi juga fisik. Jika dijalani dengan sabar, tawakkal, ihlas, Insya Allah semuanya berjalan lancar. Persiapan spiritual dari mulai latihan Manasik haji, bekal buku2 doa dan dzikir (Qur´an banyak tersedia di Mesjid seperti di Mekkah dan Madinah), kumpulan doa ukuran mini yang dapat di gantung di leher juga sangat berguna. Sebagai info tambahan, setelah shalat fardhu di Masjidil Haram Mekkah ataupun di Mesjid Nabawi di Madinah hampir selalu diikuti dengan shalat Jenazah.
Perbanyaklah latihan jalan sebelum berangkat, beberapa ibadah melibatkan kegiatan fisik seperti Thawaf, Sa´i dan melempar Jumroh. Jadi ingat waktu itu berdua Nug latihan jalan cuman 2 km. Ahh...ternyata latihan jalan kakinya masih kurang, kenyataannya jalan ber km-km , alhamdullillah diberi kekuatan. Untuk menghindari berjejal-jejal dan berdesak-desakan saat Thawaf di lantai bawah, kita bisa melakukannya di lantai atas....yaaaa....dengan berjalan biasa kira-kira bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam.
2. Kesehatan dan Perbekalan Obat-Obatan
Selain Surat keterangan kesehatan dari dokter, diperlukan juga vaksinasi seperti Meningitis/Meningokokken, sebagai tambahan dokter di Jerman menyarankan juga vaksinasi Influenza dan Tetanus. Untuk wanita, disarankan untuk mencatat periode menstruasi beberapa bulan sebelum keberangkatan dan konsultasi dengan Dokter ahli kandungan/gynekolog, jika ingin mengatur/mencegah haid selama pelaksanaan ibadah Haji dengan menggunakan obat atau pil KB.
Menjaga stamina, selama pelaksanaan ibadahpun perlu untuk mencegah datangnya penyakit. Jika perlu, minum madu dan juga multi vitamin, makan yang cukup, perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan perbanyak minum jangan menunggu ketika haus.
Secara umum, penyakit yang sering di alami disana seperti: Batuk, Pilek, Saluran Pernafasan, Diare dlsbnya. Jadi, jangan lupa membekali diri anda dengan antibiotik, obat batuk, obat influensa, obat sakit perut/diare, obat sakit kepala/pusing, obat gosok seperti: vicks, counterpain, Obat/salep untuk luka :Betadine, tensoplast/hansaplast dll, jangan lupa Masker!. Nah, kalo di jerman pas ke apotik bilangnya mau beli masker, bakalan dikasih masker sejenis cream buat muka gitu lho..he..he, disini bilangnya mundschutz (pelindung mulut). Obat-obatan lainnya yang penting dibawa tergantung dari kebutuhan masing-masing seperti untuk penyakit ambeien, asam urat, darah tinggi, diabetes, asma dlsbnya. Dari hasil survei ke Apotik berdua Nug, ehhh....ternyata harga obat di Mekah dan Medinah relatif lebih murah dibandingkan dengan di Jerman.
3. Perlengkapan, perawatan/pelindung kulit
Payung, kacamata hitam (biar nggak gampang lepas/jatuh pakai tali), cream untuk pelindung muka/sun block. Untuk deodorant, sabun, pelembab dlsbnya bisa juga beli yang tanpa parfum/wewangian/aroma dan tanpa alkohol. Karena kalau dalam kondisi ihram dilarang menggunakan wewangian, kalau tidak yakin lebih baik jangan digunakan. Untuk odol, walaupun ada pasta gigi yang tanpa rasa mint, tetap aja ada rasa tertentu, jadi...biar nggak bau jigong beli aja Siwak (bentuknya seperti ranting kayu) belinya di Mekah atau Madinah. Rasanya emang rada aneh dikit...ada pedesnya...tapi bisa kinclong lho! Untuk wanita, jangan lupa selalu sedia panty liner. Untuk Gunting, Alat cukur, Pisau Lipat.....simpan di bagasi ya, jangan di cabin!
Siwak untuk gosok gigi
4. Perlengkapan masak dan cuci
Perlukah bawa rice cooker dan travel water kettle? Jawabnya bisa YA dan TIDAK, relatif....tergantung kebutuhan saja, jika makan dan laundry sudah termasuk ONH (Ongkos Naik Haji) ya, nggak perlulah, atau jika ingin praktis bisa beli disana, makanan Indonesia banyak tersedia, disekitar mesjid Nabawi juga Masjidil Haram. Hanya.....jika pas saat makan siang, harus siap-siap antri panjang. Bakso si Doel, tersedia di Madinah dengan harga 5 Riyal..porsinya kecilllll, 1 mangkok kecil baksonya cuman 2 biji, nggak kenyang deh pokok e, si Doel yg lain di Mekah juga ada. Di Mekah di sekitar Masjidil Haram Ada juga bakso seharga 8-10 Riyal dengan 4 bakso dengan sedikit bihun, bakso Marwah ada juga (belum sempet nyobain euy). Harga makanan beragam mulai dari 1 Riyal untuk sepotong tempe, nasi 3 Riyal sampe dengan 15 - 20 Riyal untuk 3 potong ayam goreng dan kentang plus roti. Kentucky, Burger King, Pizza Hut juga ada, harganya sih nggak terlalu beda jauh sama di Jerman. Kalau ada perubahan harga pas kesana yaaa mohon maaaaapppp ya.
Perlukah bawa rice cooker dan travel water kettle? Jawabnya bisa YA dan TIDAK, relatif....tergantung kebutuhan saja, jika makan dan laundry sudah termasuk ONH (Ongkos Naik Haji) ya, nggak perlulah, atau jika ingin praktis bisa beli disana, makanan Indonesia banyak tersedia, disekitar mesjid Nabawi juga Masjidil Haram. Hanya.....jika pas saat makan siang, harus siap-siap antri panjang. Bakso si Doel, tersedia di Madinah dengan harga 5 Riyal..porsinya kecilllll, 1 mangkok kecil baksonya cuman 2 biji, nggak kenyang deh pokok e, si Doel yg lain di Mekah juga ada. Di Mekah di sekitar Masjidil Haram Ada juga bakso seharga 8-10 Riyal dengan 4 bakso dengan sedikit bihun, bakso Marwah ada juga (belum sempet nyobain euy). Harga makanan beragam mulai dari 1 Riyal untuk sepotong tempe, nasi 3 Riyal sampe dengan 15 - 20 Riyal untuk 3 potong ayam goreng dan kentang plus roti. Kentucky, Burger King, Pizza Hut juga ada, harganya sih nggak terlalu beda jauh sama di Jerman. Kalau ada perubahan harga pas kesana yaaa mohon maaaaapppp ya.
Kalo lagi nggak makan di luar, sekali-sekali asyiek juga masak nasi dengan ditemani lauk keringan seperti teri, abon, kering kentang/tempe dll, ataupun sekedar masak Indomie apalagi makannya bareng-bareng, sambil menikmati kopi atau teh...hmm..nikmat! ehmm...ngirit lagi. Kalo mau begini tentu saja harus bawa Alat Makan seperti piring dan gelas plastik, sendok dan garpu(masing2 cukup satu saja). Beras, indomie bisa beli di Supermarket di Mekkah atau Madinah. Kalau habis sholat shubuh atau sholat Isha kita mampir beli teh susu, rasanya enak, hangat di perut harganya sekitar 1-2 Riyal. Untuk cucian banyak tersedia jasa laundry harganya berkisar antara 3 - 5 riyal per potong/baju. Kalaupun mau cuci sendiri bisa juga, jangan lupa bawa tali untuk jemuran dan jepit baju, detergent untuk travel juga tersedia dalam bentuk tube.
5. Perlengkapan komunikasi dan dokumentasi
Handphone, Camera sepertinya barang yang selalu dibawa jika bepergian. Sebaiknya sih Hp jangan ada cameranya jika mau dibawa ke mesjid, terutama di Mesjid Nabawi Medinah, pemeriksaan tas cukup ketat...jika Hp anda anda camera nya biasanya di larang masuk, sedang di Masjidil Haram-Mekah pemeriksaan nggak terlalu ketat mungkin karena terlalu banyaknya jamaah. Waktu itu bawa HP ada cameranya, yo wis tak simpen di Hotel aja. Jika Hp nggak di lock, sesampainya di Mekah atau Madinah bisa diganti dengan nomer Arab, untuk memudahkan komunikasi disana (lebih murah maksudnya). GPS, Handycam?llha...kalo yang ini sesuai kebutuhan aja deh.
Rasanya pengen mengabadikan setiap peristiwa yang di alami disana, berhubung camera yang dibawa sekedar camera pocket kecil, jadi harap di maklum yaa...klo foto-fotonya kurang bagus dan nggak sempet banyak motret.
6. Pakaian, dll
Nahh..berapa banyak pakaian, pakaian dalam dll yang perlu di bawa?, yaa..di sesuaikan dengan kebutuhan dan berapa lama disana, toh bisa dicuci sendiri ataupun masuk laundry. Untuk Baju Ihram cu kup 2-3 buah. Kalaupun mau beli disana banyak tersedia dengan harga yang bervariasi dari yang murah sampai yang mahal. Untuk wanita sih, rasanya paling praktis memang memakai baju gamis, terutama memudahkan kalau kita harus ke toilet. Celana panjang perlu juga untuk berangkat dan pulang (di pesawat), ataupun untuk dipakai ketika thawaf dan Sai, agar lebih leluasa, tapi ini relatif lho ya gimana enak dan praktisnya aja. Nah, untuk kaos kaki nih saya bawanya agak banyak untuk 20 hari sekitar 1 lusin, tapi kalo rajin nyuc i kaos kaki sendiri sih..nggak perlu sebanyak itu.
Oya, u ntuk menyimpan uang bisa pake baju kaos seperti kangguru, ataupun tas gantung (di leher) yang kecil. Untuk ke mesjid, bisa bawa tas yang cukup untuk menyimpan sandal/sepatu (simpan di plastik tersendiri), sajadah, buku doa dan botol minum (bisa di refill dengan air zam zam yang banyak tersedia di mesjid ataupun drinking water yang tersedia di pelataran mesjid). Sepatu sebaiknya pakai yang nyaman dan kuat untuk di pake jalan, sepatu sandal dan sandal jepit jika perlu bisa dibawa juga ataupun beli disana.
Sunday, 25 November 2007
About 8 Random Habits
Sudah 2 bulan berlalu sejak diberi PR sama Lita, ehh...baru inget sekarang. Maklum udah lama nggak update ceritakoe, sibuk ngurusi dapurnya aja..he..he. Sebetulnya, bingung juga kalo disuruh nulis mengenai diri sendiri...kayaknya yg hapal kebiasaanku nih malah orang rumah.
1. Coffee and Tea addict
Kalo masalah ngopi nih kayaknya sama deh ama Lita, cuman daku paling banyak cuman 2 gelas sehari. Pagi jadi sarapan wajib sebelum berkarya, nah sore hari... atau habis makan siang rasanya nggak klop klo belum minum teh, bermacam-macam teh dicobain...apalagi disini jenisnya aneh-aneh gitu, tapi dasar lidahnya nggak bisa di kompromi, tetep aja yg jadi favorit Jasmine Tea made in Indonesia. Nggak heran, klo lagi mudik koper dipenuhin sama teh, mulai dari Tong chi, 999 atau Sostro, eh... iya teh Prenjak ternyata uenakkk juga.
2.Blog walking dan baca koran di Kompie
Nah, klo yang ini rasanya kebiasaan para blogger. Tapiiii...klo banyak tugas di my K-Lab (baca Dapurrr..hi..hi), mending nggak buka kompie dulu deh, sampe selesai berkarya.
3. Kurang suka cuci piring
Kurang suka, tapi tetep aja harus dikerjakan . Selama merantau ke Jerman ini jadi suka masak, ehmmm...awalnya sih terpaksaaa gitu, soale kangen masakan dan jajanan Indonesia nggak ada yg jual, ada sih yg jual tapi jauuhhh dan nggak sesuai selera. Cuman paling nggak demen beresin bekas masaknya. Alhamdulillah ada Mbak Geschirrspüler/Mesin cuci piring yg meringankan tugasku...eitss..tapi yg gede2 kayak panci dan wajan tetepppp waee kudu di cuci sendiri.
4. Koleksi Magnet
Nah, kalau hobby yg ini sih tadinya hanya sekedar buat nempelin jadwal kegiatan anak-anak ataupun undangan/acara di sekolah, biar nggak lupa. Karena buka tutup lemari es khan setiap hari tuh. Ehh...lama-lama asyiek juga ya ngumpulin magnet dari tiap kota atau negara...bentuknya lucu-lucu.
5. Koleksi resep
Semenjak tinggal di jerman dan jadi Domestic Engineer, jadilah mulai tertarik urusan baking and cooking. Berhubung aslinya nggak gitu bisa masak, udah gitu suka kangen sama combro, lemper, bakso, mpek-mpek, siomay dlsbnya...apaboleh buat kudu masak sendiri, biasanya boro-boro bikin sendiri...tinggal beli aja beres deh. Beruntung disini ketemu temen-temen yang pada pinter masak dan mau berbagi resep...malah kadang nggak tanggung-tanggung ngasih demo masak langsung. Thanks a lot my dear friends. Untungnya sekarang ada medianya buat ngumpulan resep lewat Blog. Jadi inget waktu si Mas praktikum di NABU, Pulau kecil di Wallnau tempai konservasi khusus untuk water birds, kebetulan dia kebagian giliran tugas masak, buka-bukalah dia resep mamanya di Kedai Hamburg untuk bikin nasi goreng. Cuman sempat di protes sama si anak, katanya resepku itu untuk yg bisa masak bukan untuk pemula, karena ukuran nasinya koq piring ssehhhh...terus masak nasinya koq nggak dikasih tau caranya...lhaaa...wong pake rice cooker masaknya
6. Tunnel Phobia
Sebelumnya nggak pernah takut kalau lewat terowongan. Tahun lalu, bersama dua orang temen naik bis yang melewati Elb Tunnel (di atasnya ada sungai Elbe) biasanya kecepatan rata-rata di tunnel ini sekitar 80 km/jam. Jalur kanan untuk bis dan truck container. Ditengah perjalanan tiba-tiba bis yg kita tumpangi nge rem mendadak karena truck di depannya berhenti. Aku dan temen sempat berucap alhamdulillah, karena bisnya sempet nge rem!. Tiba-tiba guabrakkk!...bis disundul dari belakang oleh 2 truck container. Bis terakhir dengan muatan bir sekitar 8 ton nggak sempet ngerem, jadilah tabrakan beruntun. Tunnel nggak bisa dilewati sampe beberapa jam, aku dan penumpang selamat lainnya yg tanpa luka2 dibawa keluar tunnel dengan kendaraan Pemadam Kebakaran. Thanks God!, tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan itu, aku cuman benjol, sedang dua temenku dibawa pake ambulance karena keningnya sobek dan sempat di jahit di rumah sakit dan satunya lagi jempol tangannya di gips, alhamdulillah selamat semua. Pengalaman yang tidak pernah terlupakan, saat ini lebih suka naik kapal untuk menyeberangi sungai Elbe daripada harus melewati tunnel. Kalaupun terpaksa harus lewat tunnel, jadi ada hikmahnya.... banyak dzikir sepanjang tunnel (3 km).
7. Seneng motret
Tadinya sih...lebih suka di potret daripada motret apalagi kalau ketemu taman bunga, pengennya bergaya bak bintang film Bollywood... . Itu duluuuuu....sekarang mah maluu ah sama teenagers. Sekarang lebih suka motret makanan, bunga dan pemandangan aja, masih tahap pemula, baru belajar.
8.Belajar sesuatu
Nah...kalo belajar sesuatu kayaknya nggak mengenal umur ya..,apa saja nggak selalu harus berkaitan dengan urusan study, asal ada manfaatnya. Penyakitnya nih, seneng mempelajari sesuatu tapi udah gitu nggak tuntas. Contohnya, belajar melukis...udah beli alat-alatnya...eh..sampe sekarang hasilnya cuman 3 biji, waktu kursus doang(lukisan pertama, sempet diledekin temen katanya bunganya seperti kipas korea, yg kedua ada disini ), tertarik ikutan kursus melukis berkat promosi gurunya katanya tanpa talent juga bisaaa Halahhhh ternyata melukis itu ngabisin waktu juga, lamaaaa....bisa2 yg dirumah protes nggak dimasakin.
Horeee...selesai juga nih, lunas hutang PRku sama Lita. Uppsss , satu lagi menurut undang-undang katanya wajib memilih 8 orang temen. Hmmm kayaknya daku harus broken the rules nih, nggak usah tak terusin lagi ya...
1. Coffee and Tea addict
Kalo masalah ngopi nih kayaknya sama deh ama Lita, cuman daku paling banyak cuman 2 gelas sehari. Pagi jadi sarapan wajib sebelum berkarya, nah sore hari... atau habis makan siang rasanya nggak klop klo belum minum teh, bermacam-macam teh dicobain...apalagi disini jenisnya aneh-aneh gitu, tapi dasar lidahnya nggak bisa di kompromi, tetep aja yg jadi favorit Jasmine Tea made in Indonesia. Nggak heran, klo lagi mudik koper dipenuhin sama teh, mulai dari Tong chi, 999 atau Sostro, eh... iya teh Prenjak ternyata uenakkk juga.
2.Blog walking dan baca koran di Kompie
Nah, klo yang ini rasanya kebiasaan para blogger. Tapiiii...klo banyak tugas di my K-Lab (baca Dapurrr..hi..hi), mending nggak buka kompie dulu deh, sampe selesai berkarya.
3. Kurang suka cuci piring
Kurang suka, tapi tetep aja harus dikerjakan . Selama merantau ke Jerman ini jadi suka masak, ehmmm...awalnya sih terpaksaaa gitu, soale kangen masakan dan jajanan Indonesia nggak ada yg jual, ada sih yg jual tapi jauuhhh dan nggak sesuai selera. Cuman paling nggak demen beresin bekas masaknya. Alhamdulillah ada Mbak Geschirrspüler/Mesin cuci piring yg meringankan tugasku...eitss..tapi yg gede2 kayak panci dan wajan tetepppp waee kudu di cuci sendiri.
4. Koleksi Magnet
Nah, kalau hobby yg ini sih tadinya hanya sekedar buat nempelin jadwal kegiatan anak-anak ataupun undangan/acara di sekolah, biar nggak lupa. Karena buka tutup lemari es khan setiap hari tuh. Ehh...lama-lama asyiek juga ya ngumpulin magnet dari tiap kota atau negara...bentuknya lucu-lucu.
5. Koleksi resep
Semenjak tinggal di jerman dan jadi Domestic Engineer, jadilah mulai tertarik urusan baking and cooking. Berhubung aslinya nggak gitu bisa masak, udah gitu suka kangen sama combro, lemper, bakso, mpek-mpek, siomay dlsbnya...apaboleh buat kudu masak sendiri, biasanya boro-boro bikin sendiri...tinggal beli aja beres deh. Beruntung disini ketemu temen-temen yang pada pinter masak dan mau berbagi resep...malah kadang nggak tanggung-tanggung ngasih demo masak langsung. Thanks a lot my dear friends. Untungnya sekarang ada medianya buat ngumpulan resep lewat Blog. Jadi inget waktu si Mas praktikum di NABU, Pulau kecil di Wallnau tempai konservasi khusus untuk water birds, kebetulan dia kebagian giliran tugas masak, buka-bukalah dia resep mamanya di Kedai Hamburg untuk bikin nasi goreng. Cuman sempat di protes sama si anak, katanya resepku itu untuk yg bisa masak bukan untuk pemula, karena ukuran nasinya koq piring ssehhhh...terus masak nasinya koq nggak dikasih tau caranya...lhaaa...wong pake rice cooker masaknya
6. Tunnel Phobia
Sebelumnya nggak pernah takut kalau lewat terowongan. Tahun lalu, bersama dua orang temen naik bis yang melewati Elb Tunnel (di atasnya ada sungai Elbe) biasanya kecepatan rata-rata di tunnel ini sekitar 80 km/jam. Jalur kanan untuk bis dan truck container. Ditengah perjalanan tiba-tiba bis yg kita tumpangi nge rem mendadak karena truck di depannya berhenti. Aku dan temen sempat berucap alhamdulillah, karena bisnya sempet nge rem!. Tiba-tiba guabrakkk!...bis disundul dari belakang oleh 2 truck container. Bis terakhir dengan muatan bir sekitar 8 ton nggak sempet ngerem, jadilah tabrakan beruntun. Tunnel nggak bisa dilewati sampe beberapa jam, aku dan penumpang selamat lainnya yg tanpa luka2 dibawa keluar tunnel dengan kendaraan Pemadam Kebakaran. Thanks God!, tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan itu, aku cuman benjol, sedang dua temenku dibawa pake ambulance karena keningnya sobek dan sempat di jahit di rumah sakit dan satunya lagi jempol tangannya di gips, alhamdulillah selamat semua. Pengalaman yang tidak pernah terlupakan, saat ini lebih suka naik kapal untuk menyeberangi sungai Elbe daripada harus melewati tunnel. Kalaupun terpaksa harus lewat tunnel, jadi ada hikmahnya.... banyak dzikir sepanjang tunnel (3 km).
Ini kapal no 62 route finkenwerder- landungsbrücke, alternatif lain untuk menyeberangi sungai Elbe selain melewati Elb Tunnel.
7. Seneng motret
Tadinya sih...lebih suka di potret daripada motret apalagi kalau ketemu taman bunga, pengennya bergaya bak bintang film Bollywood... . Itu duluuuuu....sekarang mah maluu ah sama teenagers. Sekarang lebih suka motret makanan, bunga dan pemandangan aja, masih tahap pemula, baru belajar.
8.Belajar sesuatu
Nah...kalo belajar sesuatu kayaknya nggak mengenal umur ya..,apa saja nggak selalu harus berkaitan dengan urusan study, asal ada manfaatnya. Penyakitnya nih, seneng mempelajari sesuatu tapi udah gitu nggak tuntas. Contohnya, belajar melukis...udah beli alat-alatnya...eh..sampe sekarang hasilnya cuman 3 biji, waktu kursus doang(lukisan pertama, sempet diledekin temen katanya bunganya seperti kipas korea, yg kedua ada disini ), tertarik ikutan kursus melukis berkat promosi gurunya katanya tanpa talent juga bisaaa Halahhhh ternyata melukis itu ngabisin waktu juga, lamaaaa....bisa2 yg dirumah protes nggak dimasakin.
Horeee...selesai juga nih, lunas hutang PRku sama Lita. Uppsss , satu lagi menurut undang-undang katanya wajib memilih 8 orang temen. Hmmm kayaknya daku harus broken the rules nih, nggak usah tak terusin lagi ya...
Undang-Undang tag:
1. Each blogger must post these rule
2. Each blogger starts with eight random facts/habits about themselves
3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their eight things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names.
4. Don't forget to leave them a comment telling them they've been tagged and to read ur blog.
Wednesday, 10 October 2007
Wednesday, 19 September 2007
Karneval der Kulturen Hamburg 2007
The colorful carnival parade is the international Northern Germany happening. Participants from 80 immigrated countries show their true colours. They all help to cooperate peace- and respectfully in Hamburg and its neighborhood.
(Source: http://www.karneval-kulturen-hamburg.de)
Sabtu 15 September, Tim Indonesia ikut serta dalam Karneval der Kulturen Hamburg 2007, keikutsertaan tim Indonesia ini di motori mbak Dyah Narang Huth, pendiri IKAT Agentur , Fosbi (Forum Seni Budaya Indonesia) dan didukung KJRI Hamburg (klick aja untuk liat fotonya). Masih dalam suasana berpuasa, anak-anak dan remaja Indonesia di Hamburg tetap bersemangat menempuh route karnaval yang kira-kira ada 7 km. Themanya kali ini warna-warni Indonesia. Foto-foto karnaval lainnya dapat dilihat disini.
Walaupun kali ini tim Indonesia belum berhasil menempati predikat juara, paling tidak ikut berpartisipasi mempromosikan budaya Indonesia. Yang beruntung menjadi juara I kali ini Organisasi Pemuda Malca e.V. membawakan tema Tarian Diablada dari Bolivia diiringi musik live dari pegunungan Anden. Disusul oleh Por una Columbia dan terakhir "Stelzensippe" dari Bremen-Huchting. Memang peserta dari negara lain ini selain didukung sound system yang memadai, tarian yang kompak, peserta yang cukup banyak dan modal tentu saja.
Saturday, 8 September 2007
Monday, 20 August 2007
Peringatan 62 tahun Kemerdekaan RI
Cerita detik-detik proklamasi 17 Agustis 2007 di KJRI Hamburg ini memang agak terlambat, tapi berhubung bukan wartawati yang harus kejar tayang, tak apalah!. Usia 62 tahun tentu tidak muda lagi, motto yang terpampang di spanduk KJRI bunyinya : "Dengan semangat persatuan dan etos kerja kita percepat pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia."
Mudah-mudahan saja ada actionnya, not only talk, he..he..bukan politikus ahhhh.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan hari kemerdekaan RI di Hamburg diisi dengan pertandingan Olah Raga seperti Bulutangkis, Volley, Tenis Meja, Sepak Bola dan permainan untuk anak-anak termasuk lomba makan krupuk dan tarik tambang yang dilaksanakan berapa minggu sebelum tgl 17 Agustus. Nah..ceritanya nih borongan ikutan Ping pong, badminton dan volley. Maklum atlit kagetan yg cuman sport setahun sekali, hasilnya badan njaremmm, pegel-pegel semua selama seminggu. Belum lagi tangan biru-biru hasil maen volley akibat kebanyakan serven, lha wong bisanya cuman serven thok, ho..ho.
Perayaan detik-detik proklamasi di KJRI dimulai tepat jam 10.00. Sehingga, yang datang terlambat harus menunggu diluar pagar lapangan parkir konsulat. Setelah pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks proklamasi, pidato bapak konjen dan pembacaan doa dilanjutkan dengan acara kesenian. Hmmm..ya pake makan siang juga dong, menu hari itu nasi berikut ayam bumbu rujak, telor, sambel dan kerupuk. Antreannya...panjang kaleee.
Mudah-mudahan saja ada actionnya, not only talk, he..he..bukan politikus ahhhh.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan hari kemerdekaan RI di Hamburg diisi dengan pertandingan Olah Raga seperti Bulutangkis, Volley, Tenis Meja, Sepak Bola dan permainan untuk anak-anak termasuk lomba makan krupuk dan tarik tambang yang dilaksanakan berapa minggu sebelum tgl 17 Agustus. Nah..ceritanya nih borongan ikutan Ping pong, badminton dan volley. Maklum atlit kagetan yg cuman sport setahun sekali, hasilnya badan njaremmm, pegel-pegel semua selama seminggu. Belum lagi tangan biru-biru hasil maen volley akibat kebanyakan serven, lha wong bisanya cuman serven thok, ho..ho.
Perayaan detik-detik proklamasi di KJRI dimulai tepat jam 10.00. Sehingga, yang datang terlambat harus menunggu diluar pagar lapangan parkir konsulat. Setelah pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks proklamasi, pidato bapak konjen dan pembacaan doa dilanjutkan dengan acara kesenian. Hmmm..ya pake makan siang juga dong, menu hari itu nasi berikut ayam bumbu rujak, telor, sambel dan kerupuk. Antreannya...panjang kaleee.
Si Dedek kali ini ikut gamelan lagi seperti tahun lalu, sedang si Mas ikut paskibra dan nge Band bersama temen-temennya di group Band KIBAR yang bisa dilihat disini. Latihan dan tampilnya hanya setahun sekali dalam rangka memeriahkan HUT RI di Konsulat RI Hamburg. Liburan kali ini mereka disibukkan dengan latihan untuk acara 17 agustus di Konsulat RI, jadi lumayan juga untuk mengisi kegiatan waktu liburan mereka sebelum masuk sekolah.
Subscribe to:
Posts (Atom)