Sunday 13 January 2008

Pengalaman Haji : Persiapan, Apa saja yang perlu dibawa?

Labbaika allaahumma labbaik. Labbaika laa syariikalaka labbaik. Innalhamda wanni´mata laka walmulka laa syariikalak.

Aku datang memenuhi panggilan.Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, ya Allah aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat adalah milik-Mu semata-mata. Segenap kekuasaan milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu (Hr. Bukhari)

Alhamdulillah, akhir tahun 2007 dapat memenuhi panggilan-Nya ke Baitullah. Karena kebetulan sedang berdomisili di Jerman, Jamaah haji yang diikuti rombongan jamaah haji Libanon, Kloter Eropa. Kali ini rombongan teman-teman dari Indonesia ada 18 orang yang ikut grup ini, 16 orang dari Hamburg dan lainnya dari Münich dan Bremen. Tentu saja tiap orang memiliki pengalaman masing-masing dan ini hanyalah sekedar sharing pengalaman pribadi persiapan haji secara umum, semoga ada manfaatnya. Jika disana-sini masih banyak kekurangan mohon maaf.

1. Persiapan Mental dan Fisik
Perlu diingat bahwa perjalanan ini bukanlah perjalanan tamasya, yang tidak hanya perlu persiapan mental tapi juga fisik. Jika dijalani dengan sabar, tawakkal, ihlas, Insya Allah semuanya berjalan lancar. Persiapan spiritual dari mulai latihan Manasik haji, bekal buku2 doa dan dzikir (Qur´an banyak tersedia di Mesjid seperti di Mekkah dan Madinah), kumpulan doa ukuran mini yang dapat di gantung di leher juga sangat berguna. Sebagai info tambahan, setelah shalat fardhu di Masjidil Haram Mekkah ataupun di Mesjid Nabawi di Madinah hampir selalu diikuti dengan shalat Jenazah.

Perbanyaklah latihan jalan sebelum berangkat, beberapa ibadah melibatkan kegiatan fisik seperti Thawaf, Sa´i dan melempar Jumroh. Jadi ingat waktu itu berdua Nug latihan jalan cuman 2 km. Ahh...ternyata latihan jalan kakinya masih kurang, kenyataannya jalan ber km-km , alhamdullillah diberi kekuatan. Untuk menghindari berjejal-jejal dan berdesak-desakan saat Thawaf di lantai bawah, kita bisa melakukannya di lantai atas....yaaaa....dengan berjalan biasa kira-kira bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam.

2. Kesehatan dan Perbekalan Obat-Obatan
Selain Surat keterangan kesehatan dari dokter, diperlukan juga vaksinasi seperti Meningitis/Meningokokken, sebagai tambahan dokter di Jerman menyarankan juga vaksinasi Influenza dan Tetanus. Untuk wanita, disarankan untuk mencatat periode menstruasi beberapa bulan sebelum keberangkatan dan konsultasi dengan Dokter ahli kandungan/gynekolog, jika ingin mengatur/mencegah haid selama pelaksanaan ibadah Haji dengan menggunakan obat atau pil KB.

Menjaga
stamina, selama pelaksanaan ibadahpun perlu untuk mencegah datangnya penyakit. Jika perlu, minum madu dan juga multi vitamin, makan yang cukup, perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan perbanyak minum jangan menunggu ketika haus.

Secara umum, penyakit yang sering di alami disana seperti: Batuk, Pilek, Saluran Pernafasan, Diare dlsbnya. Jadi, jang
an lupa membekali diri anda dengan antibiotik, obat batuk, obat influensa, obat sakit perut/diare, obat sakit kepala/pusing, obat gosok seperti: vicks, counterpain, Obat/salep untuk luka :Betadine, tensoplast/hansaplast dll, jangan lupa Masker!. Nah, kalo di jerman pas ke apotik bilangnya mau beli masker, bakalan dikasih masker sejenis cream buat muka gitu lho..he..he, disini bilangnya mundschutz (pelindung mulut). Obat-obatan lainnya yang penting dibawa tergantung dari kebutuhan masing-masing seperti untuk penyakit ambeien, asam urat, darah tinggi, diabetes, asma dlsbnya. Dari hasil survei ke Apotik berdua Nug, ehhh....ternyata harga obat di Mekah dan Medinah relatif lebih murah dibandingkan dengan di Jerman.

3. Perlengkapan, perawatan/pelindung kulit
Payung, kacamata hitam (biar nggak gampang lepas/jatuh pakai tali), cream untuk pelindung muka/sun block. Untuk deodorant, sabun, pelembab dlsbnya bisa juga beli yang tanpa parfum/wewangian/aroma dan tanpa alkohol. Karena kalau dalam kondisi ihram dilarang menggunakan wewangian, kalau tidak yakin lebih baik jangan digunakan. Untuk odol, walaupun ada pasta gigi yang tanpa rasa mint, tetap aja ada rasa tertentu, jadi...biar nggak bau jigong beli aja Siwak (bentuknya seperti ranting kayu) belinya di Mekah atau Madinah. Rasanya emang rada aneh dikit...ada pedesnya...tapi bisa kinclong lho! Untuk wanita, jangan lupa selalu sedia panty liner. Untuk Gunting, Alat cukur, Pisau Lipat.....simpan di bagasi ya, jangan di cabin!

Siwak untuk gosok gigi

4. Perlengkapan masak dan cuci
Perlukah bawa rice cooker dan travel water kettle? Jawabnya bisa YA dan TIDAK, relatif....tergantung kebutuhan saja, jika makan dan laundry sudah termasuk ONH (Ongkos Naik Haji) ya, nggak perlulah, atau jika ingin praktis bisa beli disana, makanan Indonesia banyak tersedia, disekitar mesjid Nabawi juga Masjidil Haram. Hanya.....jika pas saat makan siang, harus siap-siap antri panjang. Bakso si Doel, tersedia di Madinah dengan harga 5 Riyal..porsinya kecilllll, 1 mangkok kecil baksonya cuman 2 biji, nggak kenyang deh pokok e, si Doel yg lain di Mekah juga ada. Di Mekah di sekitar Masjidil Haram Ada juga bakso seharga 8-10 Riyal dengan 4 bakso dengan sedikit bihun, bakso Marwah ada juga (belum sempet nyobain euy). Harga makanan beragam mulai dari 1 Riyal untuk sepotong tempe, nasi 3 Riyal sampe dengan 15 - 20 Riyal untuk 3 potong ayam goreng dan kentang plus roti. Kentucky, Burger King, Pizza Hut juga ada, harganya sih nggak terlalu beda jauh sama di Jerman. Kalau ada perubahan harga pas kesana yaaa mohon maaaaapppp ya.


Kalo lagi nggak makan di luar, sekali-sekali asyiek juga masak nasi dengan ditemani lauk keringan seperti teri, abon, kering kentang/tempe dll, ataupun sekedar masak Indomie apalagi makannya bareng-bareng, sambil menikmati kopi atau teh...hmm..nikmat! ehmm...ngirit lagi. Kalo mau begini tentu saja harus bawa Alat Makan seperti piring dan gelas plastik, sendok dan garpu(masing2 cukup satu saja). Beras, indomie bisa beli di Supermarket di Mekkah atau Madinah. Kalau habis sholat shubuh atau sholat Isha kita mampir beli teh susu, rasanya enak, hangat di perut harganya sekitar 1-2 Riyal. Untuk cucian banyak tersedia jasa laundry harganya berkisar antara 3 - 5 riyal per potong/baju. Kalaupun mau cuci sendiri bisa juga, jangan lupa bawa tali untuk jemuran dan jepit baju, detergent untuk travel juga tersedia dalam bentuk tube.

5. Perlengkapan komunikasi dan dokumentasi
Handphone, Camera sepertinya barang yang selalu dibawa jika bepergian. Sebaiknya sih Hp jangan ada cameranya jika mau dibawa ke mesjid, terutama di Mesjid Nabawi Medinah, pemeriksaan tas cukup ketat...jika Hp anda anda camera nya biasanya di larang masuk, sedang di Masjidil Haram-Mekah pemeriksaan nggak terlalu ketat mungkin karena terlalu banyaknya jamaah. Waktu itu bawa HP ada cameranya, yo wis tak simpen di Hotel aja. Jika Hp nggak di lock, sesampainya di Mekah atau Madinah bisa diganti dengan nomer Arab, untuk memudahkan komunikasi disana (lebih murah maksudnya). GPS, Handycam?llha...kalo yang ini sesuai kebutuhan aja deh.

Rasanya pengen mengabadikan setiap peristiwa yang di alami disana, berhubung camera yang dibawa sekedar camera pocket kecil, jadi harap di maklum yaa...klo foto-fotonya kurang bagus dan nggak sempet banyak motret.

6. Pakaian, dll
Nahh..berapa banyak pakaian, pakaian dalam dll yang perlu di bawa?, yaa..di sesuaikan dengan kebutuhan dan berapa lama disana, toh bisa dicuci sendiri ataupun masuk laundry. Untuk Baju Ihram cu kup 2-3 buah. Kalaupun mau beli disana banyak tersedia dengan harga yang bervariasi dari yang murah sampai yang mahal. Untuk wanita sih, rasanya paling praktis memang memakai baju gamis, terutama memudahkan kalau kita harus ke toilet. Celana panjang perlu juga untuk berangkat dan pulang (di pesawat), ataupun untuk dipakai ketika thawaf dan Sai, agar lebih leluasa, tapi ini relatif lho ya gimana enak dan praktisnya aja. Nah, untuk kaos kaki nih saya bawanya agak banyak untuk 20 hari sekitar 1 lusin, tapi kalo rajin nyuc i kaos kaki sendiri sih..nggak perlu sebanyak itu.
Oya, u ntuk menyimpan uang bisa pake baju kaos seperti kangguru, ataupun tas gantung (di leher) yang kecil. Untuk ke mesjid, bisa bawa tas yang cukup untuk menyimpan sandal/sepatu (simpan di plastik tersendiri), sajadah, buku doa dan botol minum (bisa di refill dengan air zam zam yang banyak tersedia di mesjid ataupun drinking water yang tersedia di pelataran mesjid). Sepatu sebaiknya pakai yang nyaman dan kuat untuk di pake jalan, sepatu sandal dan sandal jepit jika perlu bisa dibawa juga ataupun beli disana.